Dikdasmen PNF DIY – SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta menerima kunjungan dari Chou University Japan. Kunjungan ini dalam rangka program Student Meet Internationally Through Language Education (SMILE Project) pada Rabu (28/08/2024).
Perwakilan Chou University Japan yang diutus dalam kegiatan ini ialah Prof. Shigenori Wakabayashi, Dosen Faculty of Leters Chuo University, Prof. Jun IIo, Dosen Faculty of Global Informatics Chuo University, Mr. Junji Sakurai, asisten dosen, dan Lussy Novarida Ridwa, Director dari Lembaga Bahasa Jepang sekaligus koordinator untuk pelaksanaan SMILE Project.
Kehadiran tamu dari Jepang ini disambut langsung oleh Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Drs. H. Herynugroho, M.Pd., didampingi oleh wakil kepala urusan humas Marini Amalia Octavianti, M.Pd.
Menurut Prof. Shigenori Wakabayashi, ketua rombongan menyatakan ada 3 latar belakang dari program Smile Project ini.
Tiga latar belakang tersebut adalah studi pengembangan Bahasa Inggris telah berkembang sejak tahun 1960an dan semua teori sepakat bahwa beberapa aspek penggunaan bahasa hanya bisa ditingkatkan melalui interaksi, pendidikan bahasa harus memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk berinteraksi langsung dalam bahasa asing.
Latar belakang terakhir ialah pentingnya untuk bertemu dengan orang-orang yang berbeda untuk menyadari kondisi peserta didik dan budaya yang setiap daerah.
Smile Project ini menyasar peserta didik SMA dan mahasiswa. Menurut Khairunisa Aulia Luthfi, S.Pd., Staf Humas SMA Muhi, nantinya peserta didik SMA Muhi dari Program Global Assessment Certificate (GAC) akan mengikuti program ini.
Pendampingan ini akan mulai dilaksanakan selama Oktober hingga Desember 2024. Nantinya 38 peserta didik dari SMA Muhi akan dikirim ke Jepang untuk mengikuti Program Japan Short Course di Dokyo High School pada 4-14 Desember 2024.
Kepala SMA Muhi Drs. H. Herynugroho, M.Pd., menyatakan sekolah berkomitmen membekali peserta didik dengan kemampuan yang dibutuhkan menghadapi era industri 4.0 dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai dasar yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Sekolah berkomitmen membentuk generasi berakhlaqul karimah, cerdas, dan tanggap menghadapi perubahan zaman dengan memberikan pengalaman belajar konsep islami dan modern sesuai perubahan zaman.
“Bahasa Inggris adalah bahasa utama komunikasi global, dan individu yang mahir di dalamnya dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang dari budaya dan latar belakang yang berbeda. Jadi bisa dibilang menguasai bahasa Inggris adalah soft skill yang mumpuni untuk karir maupun studi di era globalisasi ini. Semoga program ini bermanfaat untuk lulusan kami,” ungkap Herynugroho. (yus/sya)