Pentasyaarufan Kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah dilingkungan PWM D.I. Yogyakarta untuk periode bulan Oktober 2018 kembali dilaksanakan oleh PWM D.I. Yogyakarta, Selasa 30 Oktober 2018. Acara ini beralangsung diruang aula gedung PWM D.I. Yogyakarta.
Acara tersebut dihadiri Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PWM D.I. Yogyakarta Achmad Muhammad, M.Ag dan juga Bendahara Majelis Dikdasmen PWM D.I. Yogyakarta Drs. Sarjono, M.SI. Sementara Dr. Untung Cahyono, M.Hum selaku Wakil Ketua PWM D.I. Yogyakarta hadir selaku pembicara dalam acara tersebut.
Dalam kesempatan itu Dr. Untung Cahyono, M.Hum menjelaskan ada 2 (dua) masalah yang sering timbul dalam pengelolaan amal usaha Muhammadiyah, yaitu; kepemimpinan dan ideologisasi.
Menurut Dr. Untung Cahyono, M.Hum “Seorang pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus bisa menjadi suri tauladan, selain itu harus juga bisa mengkader, sebab amal usahan Muhammadiyah juga berfungsi sebagai lembaga kaderisasi”.
Menurutnya baik buruknya gerakan Muhammadiyah pada masa yang akan datang bisa dilihat dari system pendidikan kader Muhammadiyah saat ini, jika system pendidikan kader Muhammadiyah saat ini baik maka kedepanya juga bisa baik, namun jika Pendidikan kader Muhammadiyah saat ini kurang baik maka bisa jadi gerakan Muhammadiyah kedepannya menjadi tidak baik.
Dr. Untung Cahyono, M.Hum mengutip perkataan Prof. Din Syamsudin, M.A yang mengatakan “Kader adalah jantungnya organisasi sementara kaderisasi adalah nafasnya organisasi”.
Selain itu Dr. Untung Cahyono, M.Hum juga menambahkan bahwa dalam menjalankan amanah diamal usahan Muhammadiyah mempunyai sifat profesionalisme saja belum cukup jika tidak ditanamkan pemahaman ideologisasi, dalam hal ini ideologi yang diajarkan oleh Muhammadiyah. Menurutnya Ideologisasi ini penting guna melahirkan rasa keberpihakan.
Kedepannya Wakil Ketua PWM D.I. Yogyakarta yang juga BPH UAD ini berharap sekolah/madrasah Muhammadiyah harus mampu menanamkan nilai-nilai yang lebih terutama nilai norma moral, hal ini penting agar sekolah/madrasah Muhammadiyah tidak terkesan biasa-biasa saja, dengan begitu masyarakat akan percaya untuk menitipkan anak-anaknya agar menempuh Pendidikan di lembaga Pendidikan milik Muhammadiyah.
“Selesaikan masalah yang ada diinternal guna mewujudkan lembaga pendidikan Muhammadiyah yang lebih maju, komunikasi dari setiap pimpinan majelis dan pimpinan sekolah/madrasah Muhammadiyah harusnya selalu bisa bisa berjalan dengan baik, saling terbuka satu sama lain adalah kunci dari sebuah komunikasi yang saling membangun” katanya.