Dikdasmen PNF DIY Sebanyak 40 peserta didik kelas X dan XI SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi) mengikuti program internasional bertajuk 2nd International Learning, Collaboration, and Competition Program (ILCCP #2) yang diselenggarakan pada 1–11 Mei 2025. Dalam program ini, para siswa didampingi oleh empat guru pendamping melakukan kunjungan edukatif ke tiga negara: Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Rombongan berangkat dari Yogyakarta menuju Bandara Internasional Juanda, Surabaya, pada Rabu, 30 April 2025 pukul 22.00 WIB. Keesokan paginya, Kamis (1/5), mereka terbang menuju Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand.

Selama dua hari di Thailand, peserta program dijadwalkan mengunjungi Mahidol University dan Thammasat University, serta menyusuri destinasi wisata budaya seperti Sungai Chao Phraya dan Wat Arun.

Selanjutnya, pada 5 Mei 2025, rombongan melanjutkan perjalanan ke Singapura. Mereka mengunjungi sejumlah ikon negara seperti Merlion Park, Gardens by the Bay, Jewel Changi, Orchard Road, Bugis Market, Sentosa Island, dan menyaksikan pertunjukan Wings of Time.

Lima hari terakhir dihabiskan di Malaysia, dengan kegiatan kunjungan ke sejumlah institusi pendidikan, antara lain International Islamic University Malaysia (IIUM), Kolej Islam Sultan Alam Shah (KISAS), SMK Kota Kemuning, dan SMK Seksyen 7 Shah Alam. Selama dua hari di KISAS, para siswa terlibat dalam pertukaran budaya, workshop, serta mengikuti kegiatan pembelajaran bersama siswa setempat. Rangkaian kegiatan ditutup dengan wisata edukatif ke Genting Highland, Istana Negara Malaysia, dan pusat perbelanjaan Sungei Wang.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Marini Amalia Octavianti menyatakan bahwa program internasional ini bertujuan memperluas wawasan dan pengalaman global peserta didik SMA Muhi.

“Tiada lain, hal itu dilakukan untuk memberikan pengalaman belajar dan kehidupan di level internasional sebagai bekal memasuki persaingan global,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sebelum mengikuti program ini, para siswa telah mendapatkan pembekalan bahasa Inggris melalui kerja sama dengan ACT Education Solutions Limited melalui program Global Assessment Certificate (GAC), serta program TeachCast with Oxford yang diselenggarakan oleh Oxford University Press bersama pengajar bersertifikasi TESL dari Amerika Serikat.

Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Herynugroho menekankan pentingnya program ILCCP sebagai sarana membangun kesadaran multikultural dan mempererat hubungan antaranggota komunitas ASEAN.

“Program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan keberagaman budaya di kawasan ASEAN, tetapi juga menjadi media promosi dan kerja sama pendidikan di tingkat internasional,” jelasnya.

Lebih lanjut, Herynugroho menambahkan bahwa kegiatan ini membuka peluang bagi sekolah-sekolah di ASEAN untuk berkolaborasi dan meningkatkan kualitas pendidikan secara kolektif. “Kompetisi persahabatan dalam program ini menjadi tolok ukur efektivitas kerja sama antarsekolah dan mendorong terciptanya inovasi dalam pembelajaran,” pungkasnya.

Pihak sekolah berharap program internasional ini dapat terus dilaksanakan di masa mendatang sebagai bentuk penguatan proses pembelajaran yang adaptif terhadap dinamika global. (guf)

Penulis: Yusron Ardi Darmawan, M.Pd.