Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) D.I. Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Workshop “Penyusunan Kisi-kisi dan Soal Penilaian Akhir Semester Akhir (PAS) Pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba) jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Muhammadiyah DIY Tahun Pembelajaran 2023-2024”. Agenda ini berlangsung selama tiga hari, pada Jumat–Ahad , (6-8/10/2023), bertempat di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY serta diikuti oleh guru-guru Ismuba se-DIY.

Achmad Muhamad, M.Ag., Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sebagai upaya untuk mempertahankan karakteristik pendidikan Muhammadiyah.

Selain itu, Achmad juga menjelaskan mengenai Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran Ismuba dan menyinggung soal proses pembelajaran berdiferensiasi yang menjadi bagian penting dalam Kurikulum Merdeka. “Bahwa yang penting dan perlu diperhatikan itu adalah hasil capaian pembelajaran siswa. Jadi yang diujikan bukan materinya, selama materi yang diujikan masih relevan.” ujar Achmad sekaligus membuka Workshop secara resmi.

Senada dengan itu, Dr. Mhd. Lailan Arqam, M.Pd., Ketua bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Dikdasmen dan PNF DIY, menjelaskan materi mengenai proses pembuatan kisi-kisi dan PAS Ismuba meliputi indikator soal, teknik dan prinsip penulisan butir soal Higher Order Thinking Skills (HOST). Dalam indikator penulisan soal, Lailan Arqam menuturkan bahwa harus mengacu pada materi pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar atau capaian pembelajaran.

Sementara dalam teknik penulisan soal, Lailan Arqam menganjurkan agar disertai berbagai macam data, seperti pernyataan, tabel, grafik, hasil dari percobaan yang dilakukan, hasil observasi, bahan bacaan, maupun laporan. Hal ini sebagai stimulus untuk menjawab soal-soal HOTS. “Berbagai macam data yang telah disediakan seharusnya memberikan informasi kepada siswa dan merujuk pada pengetahuan atau kemampuan dasar,” paparnya. (guf)