Agenda rutin pembinaan kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah se D.I. Yogyakarta diselenggarakan secara tatap muta (luring) di aula kompleks SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta (27/01/2022).
Acara ini rutin diselenggarakan sebulan sekali oleh PWM D.I. Yogyakarta sebagai salah satu upaya PWM D.I. Yogayakarta membangun forum komunikasi bersama para sekolah/madrasah Muhammadiyah se D.I. Yogyakarta.
Pembinaan rutin kepala sekolah/madrasah bulan januari 2022 ini berbeda karena dilaksanakan secara tatap muka (luring), sementara bulan-bulan sebelumnya dilakukan secara daring, hal ini sebagai upaya PWM D.I. Yogyakarta untuk mendukung program pemerintah yang mengkampanyekan dan melaksanakan pencegahan covid-19, maka PWM D.I. Yogyakarta selalu konsisten melakukan pembinaan kepala sekolah/madrasah secara daring sejak akhir tahun 2019.
Meskipun agenda ini dilaksanakam secara tatap muka (luring), panitia penyelenggara selalu mengarahkan kepada para kepala sekolah/madrasah dan tamu undangan untuk tetap mematuhi protokoler kesehatan pencegahan covid-19. Penggunaan APBD dan juga jarak tempat duduk untuk peserta tamu undangan diatur sesuai protokoler pencegahan covid-19.
Selain pembinaan kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah se D.I. Yogyakarta, pada acara ini juga diselenggarakan upacara penyerakan SK perpanjangan masa jabatan Kepala SMK Muhammadiyah 2 Playen dan Mudir Pondok Pesantren Al Manar Muhammadiyah Pengasih Kabupaten Kulon Progo, penyerahan SK ini dipimpin oleh sekeretaris PWM D.I. Yogyakarta Drs. H. Sukiman, M.A.
Mewakili PWM D.I. Yogyakarta Dr. H. Sukiman, M.A menyampaikan beberapa informasi terkait persiapan semarak Muktamar Muhammadiyah 2022 di Surakarta. Meskipun agenda Muktamar Muhammadiyah dilaksanakan di Surakarta, Drs. H. Sukiman, M.A. berharap sekolah/madrasah Muhammadiyah di D.I. Yogyakarta harus tetap mempersiapkan sekolah/madrasah yang dipimpinannya untuk didatangi oleh rombongan tim peserta Muktamar dari seluruh Indonesia, oleh karena itu beliau berharap sekolah/madrasah Muhammadiyah di D.I. Yogyakarta siap menyambut para peserta Muktamar Muhammadiyah 2022 yang berasal dari seluruh Indonesia.
Sementara itu Prof. Dr. Tasman Hamami, M.A. selaku wakil Ketua PWM D.I. Yogyakarta yang membidangi pendidikan turut hadir sebagi pembicara utama, pada materi yang disampaikan mantan wakil rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut menyoroti beberapa kebijakan kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Kemendikbud RI yang dinilai terlalu focus mempersiapkan peserta didik untuk siap kerja namun kurang dalam penguatan pendidikan karakter.
Mengingat pentinganya pendidikan karakter bagi peserta didik, maka Prof. Dr. Tasman Hamami, M.A. berharap agar sekolah/madrasah Muhammadiyah di D.I. Yogyakarta bisa menjalankan kurikulum yang bisa membangun karakter bagi peserta didik.
“kurikulum yang mempersipakan peserta didik yang siap kerja memang bagus, tapi kurikulum yang bisa mempersiapkan peserta didik yang siap kerja dan mempunyai karakter yang bagus jauh lebih baik” kata Prof. Dr. Tasman Hamami, M.A.
Selain itu Prof. Dr. Tasman Hamami, M.A. mengatakan bahwa pentingnya membangun prinsip organisasi pembelajar pada lingkungan pendidikan, salah satu kunci pada prinsip organisasi pembelajar adalah kemampuan untuk berubah dan beradaptasi, hal ini sejalan dengan prinsip yang dipakai oleh Muhammadiyah yakni gerakan tajdid.
“Dalam penyelenggaraan pendidikan di era modern saat ini kemampuan untuk berubah dan beradaptasi menjadi sesuatu yang mutlak agar bisa eksis dan survive menghadapi perubahan zaman” ujar Prof. Dr. Tasman Hamami, M.A.
Lebih lanjut Prof. Dr. Tasman Hamami, M.A. mengatakan bahwa kita harus belajar dari para pendiri atau pendahulu Muhammadiyah di masa kolonial, tantangan diskriminasi yang diterapakan oleh pemerintah kolonial pada waktu itu bisa dihadapi oleh pengurus persyarikatan Muhammadiyah dengan baik hingga persyarikatan Muhammadiyah sampai saat ini masih eksis, hal ini berlaku karena para pengurus persyarikatan terdahulu menerapkan prinsip mau berubah dan beradaptasi, atau dalam istilah islam disebut tajdid.
Sementara itu Achmad Muhamad, M.Ag. selaku Ketua Majelis Dikdasmen PWM D.I. Yogyakarta mengapresiasi kerja keras para kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah dan jajarannya, karena menurut penilainnya sekolah/madrasah milik Muhammadiyah dinilai paling siap menjalankan pembelajaran selama pandemic, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah PPDB rata-rata sekolah/madrasah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta TP 2021/2022, situasi ini berbanding terbalik dengan kondisi sekolah/madrasah swasta lain diluar Muhammadiyah.
Capaian peningkatan PPDB bagi sekolah/madrasah Muhammadiyah di D.I. Yogyakarta dinilai oleh Achmad Muhamad, M.Ag. sebagai akibat penilaian masyarakat yang merasa sekolah/madrasah Muhammadiyah mampu menjalankan pembelajaran ditengah situasi covid-19.
Oleh karena itu kepercayaan maryarakat terhadap lembaga pendidikan Muhammadiyah harus bisa direspon oleh para pengurus sekolah/madrasah Muhammadiyah, meningkatkan mutu pendidik dengan pembinaan guru dan karyawan menjadi hal penting dalam menjawab tuntutan masyarakat terhadap kualitas pendidikan Muhammadiyah.
Achmad Muhamad, M.Ag juga menyinggung masalah kepemimpinan kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah, menurutnya kepala sekolah/madrasah harus bisa merespon aspirasi guru dan karyawan. Hal-hal lain seperti upaya managemen keuangan sekolah/madrasah dalam rangka mengusahakan kesejahteraan guru dan karyawan menjadi hal yang perlu diperhatikan, selain urusan-urusan terkait pembelajaran. Ujar Achmad Muhamad, M.Ag dalam menutup pemaparannya.
Sebelum acara pembinaan kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah se D.I. Yogyakarta ini ditutup, PWM D.I. Yogyakarta mensosialisasikan perguruan tinggi terbaru yang didirikan oleh Muhammadiyah yakni Univesitas Siber Muhammadiyah (USM), perkenalan USM ini disampaikan langsung oleh para salah satu pendiri USM dan tim yang turut hadir pada acara yang menghadirkan para kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah jenjang SMA/SMK/MA/SLB se D.I. Yogyakarta tersebut.