prof. Tasman Hamami, M.A., dan Achmad Muhamad, M.Ag,. saat sedang memberikan arahan

prof. Tasman Hamami, M.A., dan Achmad Muhamad, M.Ag,. saat sedang memberikan arahan

Pertama kalinya setelah sekian lama agenda pertemuan bulanan dan pembinaan kepala SMA/SMK/SMA/SLB Muhamamdiyah se D.I. Yogyakarta dilaksanakan secara offline/tatap muka, hal ini demi menjaga protokoler covid-19 di 2 (dua) tahun terkahir.

Pada akhir bulan syawal ini, majelis Dikdasmen PWM D.I. Yogyakarta untuk pertama kalinya menyelenggarakan agenda pertemuan bulanan dan pembinaan kepala SMA/SMK/SMA/SLB Muhamamdiyah se D.I. Yogyakarta secara tatap muka di Aula Utama Lt. 2 Gedung Muhammadiyah D.I. Yogyakarta. Meskipun begitu panitia dan peserta tetap menerapakan standar protokoler kesehetan pencegahan covid 19 yaitu tetap memakai masker dan menjaga jarak.

Achmad Muhamad, M.Ag. mengatakan bahwa acara ini sekaligus menjadi acara syawalan bagi seluruh kepala SMA/SMK/MA/SLB Muhammadiyah se D.I. Yogyakarta, pada kesempatan itu juga Achmad Muhamad, M.Ag. mewakili majelis Dikdasmen PWM D.I. Yogyakarta menyampaikan maaf lahir dan batin jika selama ini ada kinerja atau pelayanan majelis Dikdasmen PWM D.I. Yogyakarta yang masih belum maksimal.

Berhubung hari ini (30/05/2022) bertepatan juga dengan hari pelaksanaan PAT mapel Pendidikan ISMUBA bagi SMA/SMK/MA Muhammadiyah se D.I. Yogyakarta, maka ketua mejelis Dikdasmen PWM D.I. Yogyakarta tersebut menghimbau agar hasil dari PAT ini bisa menjadi bahan kajian evaluasi terkait standar penilaian. Menurut Achmad Muhmad, M.Ag., selama ini yang terjadi ialah sekolah/madrasah hanya fokus melakukan evaluasi berdasarkan hasil standar proses pembelajaran, kedepannya dosen UIN Yogyakarta tersebut berharap evaluasi pembelajaran bisa didapatkan dari data hasil PAT, hal ini penting agar menjadi catatan bagi majelis Dikdasmen PWM D.I. Yogyakarta, mempunyai banyak sumber data sebelum nanti mengeluarkan kebijakan dalam rangka meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah/madrasah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta, khususnya pembelajaran ISMUBA.

Menurut Achmad Muhamad, M.Ag., sekolah/madrasah Muhammadiyah harus selalu melakukan perbaikan dan aktif dalam upaya peningkatan mutu pendidikan Muhammadiyah.

Selain pelaksanaan PAT, Achmad Muhamad, M.Ag., kembali meyampaikan pentingnya RKAS bagi sekolah/madrasah Muhammadiyah, menurutnya penyusunan RKAS idealnya sudah bisa dirumuskan sebelum tahun ajaran baru dimulai, dalam proses penyusunan RKAS sangat amat penting program-program yang dibuat merupkan program yang dihasilkan berdasarkan hasil evaluasi RKAS tahun sebelumnya.

Perumusan atau pembuatan RKAS harus berdasarkan kajian yang berbasis data, program-program kerja yang tidak terlaksana ditahun sebelumnya harus bisa dievaluasi, evaluasi program kerja yang tidak terlaksana menjadi wajib agar kedepan dalam penyusunan RKAS tidak hanya sekedar ditulis tanpa ada langkan tindak lanjut dalam merealisasikannya.

Setelah sambutan dan arahan yang diberikan oleh Achmad Muhamad, M.Ag., selanjutnya pembinaan dari wakil ketua PWM D.I. Yogyakarta yang membidangi pendidikan Prof. Dr. Tasman Hamami, M.A.

Prof. Dr. Tasman Hamami, M.A. menyoroti kebijakan negara terkait pendidikan yang dinilai sering berubah-ubah dan terkesan tidak konsisten, meskipun demikian Prof. Dr. Tasman Hamami, M.A. memberikan pesan kepala semua kepala sekolah/madrasah yang hadir agar tetap menaati aturan tersebut, hal ini seperti spirit Muhammadiyah yakni menjadi organisasi pembelajar.

Dengan semangat spirit organiasai pembejar ini, sekolah/madrasah Muhammadiyah mampu beradaptasi dengan situasi apapun, termasuk dengan adanya perubahan kebijakan yang relative cepat dari pemerintah. Tapi, Prof. Dr. Tasman Hamami, M.A. juga mengingatkan, agar tidak semua perubahan harus selalu diikuti, perlu ada kajian dan analisis yang mendalam sebelum ada keputusan untuk mengikuti suatu aturan atau kebijakan.

Diakhir materinya, guru besar UIN Sunan Kalijaga tersebut mengingatkan pentingnya menggunakan data dalam proses merumuskan kebijakan di sekolah/madrasah.