Dikdasmen PNF DIYMajelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Nonformal (Dikdasmen & PNF) PWM DIY resmi melantik Wakil Kepala (Waka) SMA/SMK/MA Muhammadiyah di lingkungan DIY masa jabatan 2024-2028. Sebanyak 17 Waka sekolah dilantik secara langsung oleh Ketua Majelis Dikdasmen & PNF DIY, Achmad Muhamad pada Jumat (27-12-2024) di Aula PWM DIY.

Pelantikan diawali pembacaan Surat Keputusan pengangkatan, dilanjut pembacaan ikrar pernyataan janji dan penandatanganan para calon Waka Bidang, Bendahara, dan Kepala Tata Usaha. Adapun pejabat yang dilantik berasal dari SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, MA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, SMK Muhammadiyah 1 Bantul, SMK Muhammadiyah Piyungan, dan SMK Muhammadiyah Wonosari.

Berikut daftar nama Waka Bidang, Bendahara, dan KTU yang resmi dilantik oleh Majelis Dikdasmen dan PNF PWM DIY.

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta
1. Eny Widyastutia sebagai Waka Bidang Kurikulum
2. Rahmatul Huda sebagai Waka Bidang Sarpras

MA Muhammadiyah 1 Yogyakarta

3. Nurul Hikmah Bela Fatmala sebagai Bendahara

SMK Muhammadiyah 1 Bantul
4. Ani Rusmiyati sebagai Waka Bidang Kurikulum
5. Taswanto sebagai Waka Bidang Kesiswaan
6. RR. Siti Fatimah Waka Bidang ISMUBA
7. Sarjana sebagai Waka Bidang Sarpras
8. Slamet Raharjo sebagai Waka Bidang Humas
9. Bibit Wijiasih sebagai Bendahara
10. Zulkarnain Nur Fajar sebagai Kepala Tata Usaha

SMK Muhammadiyah Piyungan
11. Ahmad Khadiq sebagai Waka Bidang Kurikulum
12. Johan Hengky Pradana sebagai Waka Bidang Kesiswaan
13. Tri Maryati sebagai Waka Bidang ISMUBA
14. Muhammad Syaifudin sebagai Waka Bidang Sarpras dan Bidang Humas
15. Ellya Ulfah sebagai Bendahara, dan
16. Kiswanto sebagai Kepala Tata Usaha

SMK Muhammadiyah Wonosari
17. Gita Nurlaila sebagai Waka Bidang ISMUBA & SDI

Ketua Majelis Dikdasmen & PNF PWM DIY mengucapkan selamat atas dilantiknya 17 Waka Bidang, Bendahara, dan Kepala Tata Usaha di lingkungan SMA/SMK/MA Muhammadiyah DIY.

Dalam arahannya, Achmad Muhamad meyakinkan bahwa tugas dan amanah yang diberikan oleh Persyarikatan berkat bekal kompetensi masing-masing dimiliki sebagai pimpinan sekolah/madrasah. Sehingga, Achmad berharap, amanah ini dijalankan dengan niat terbaik, dengan niat sebaik-baiknya.

Lebih lanjut, Achmad menekankan pentingnya soliditas dalam menjalankan amanah kepemimpinan di sekolah/madrasah, termasuk dalam bermusyawarah. Di mana, Musyawarah dilakukan dengan memeras otak untuk mencapai keputusan bersama, bahkan memeras hati dan perasaan dalam menerima perbedaa.

“Boleh berbeda pikiran dalam musyawarah, boleh berbeda gagasan, tapi begitu diputuskan harus dilakukan bersama,” imbuhnya.

Tahun 2024 ini, kata Achmad, tercatat 27 sekolah/madrasah Muhammadiyah yang telah mencapai status unggul. Sehingga, pada tahun mendatang ditargetkan agar sekolah/madrasah Muhammadiyah DIY lainnya dapat meningkatkan level keunggulannya.

“Sekolah/madrasah Muhammadiyah harus naik dari madya menjadi utama. Demikian pula sekolah-sekolah lainnya, harus terus berbenah untuk meningkatkan kemajuan,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Achmad juga menyoroti pentingnya kepemimpinan kolektif-kolegial di lingkungan sekolah Muhammadiyah. Menurutnya, model kepemimpinan ini telah terbukti mampu memperkuat berbagai aspek yang berbeda dalam organisasi.

“Tugas pimpinan di sekolah/madrasah bukan untuk menyingkirkan, tapi untuk merangkul semua. Ini amanah untuk kita semua,” pungkasnya.