Dikdasmen PNF DIY – Sebanyak 137 peserta didik dari berbagai sekolah/madrasah Muhammadiyah di Kota Yogyakarta mengikuti Wisuda Akbar Tahfidzul Qur’an pada Ahad (11/5) di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Kegiatan bertajuk “Membumikan Al Qur’an untuk Membangun Generasi Qur’ani sebagai Ikhtiar Menyelamatkan Semesta” diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi) mencatatkan diri sebagai sekolah dengan wisudawan terbanyak, yakni 31 siswa. Untuk dapat diwisuda, para peserta harus memenuhi syarat minimal, yaitu telah menghafal Al-Qur’an sebanyak 2 juz. Muhammad Fauzan Alhakim, siswa SMA Muhi sekaligus mujanib pesantren As-Sakinah juga meraih predikat wisudawan terbaik dengan prestasi hafalan 30 juz Al-Qur’an.

Ketua PDM Kota Yogyakarta, H. Aris Madani dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk menghasilkan alumni hafidz dan hafidzah dari pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah Kota Yogyakarta.

“Kami memberikan sertifikat atau syahadah tahfidz kepada siswa kelas akhir yang dapat digunakannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya,” ujar Aris.

Ia mengaku bangga dengan kemampuan luar biasa para siswa dalam menghafal Al-Qur’an. Pihaknya juga berpesan agar mereka tidak berhenti pada pencapaian ini. “Menjadi hafidz dan hafidzah yang khatim dan mutqin, itulah harapan kami. Raih cita-citamu setinggi langit, para siswaku tercinta. Semoga kelak kalian akan memakaikan mahkota kepada orang tua kalian di hari Kiamat,” pesan Aris.

Lebih lanjut, Aris juga mendorong para wisudawan untuk terus menghasilkan prestasi-prestasi terbaik di bidang lain. “Teruslah maju dan berprestasi sebagaimana prestasi yang sudah diraih selama ini, bahkan lebih hebat lagi nanti, baik dalam prestasi akademik, olahraga, seni, keterampilan, maupun hafalan Al-Qur’an,” tandasnya.

Sementara Kepala SMA Muhi, Herynugroho mengatakan bahwa keberhasilan SMA Muhi sebagai penyumbang lulusan tahfidz terbanyak merupakan hasil kerja keras seluruh pihak.

“Mayoritas lulusan tahfidz ini merupakan para mujanib asrama As-Sakinah yang selama tiga tahun sudah digembleng dengan berbagai program di asrama. Lulusan asrama As-Sakinah juga berprestasi di bidang akademik. Siapapun yang berdekatan dengan Al-Qur’an, pasti bahagia dan sukses dunia akhirat,” tutur Hery.

Wakil Kepala Bidang ISMUBA SMA Muhi, Isnanto Widi Putranto menjelaskan bahwa peserta didik yang terpilih untuk diwisuda telah melewati tiga proses kualifikasi dan standardisasi.

“Pertama, sekolah menunjuk tim untuk melakukan sosialisasi, menyeleksi, dan memverifikasi peserta didik yang hafidz. Kedua, tim melakukan verifikasi kebenaran dan kualitas hafalan peserta didik untuk kemudian ditentukan dan diajukan namanya ke tim tahfidz PDM. Ketiga, tim tahfidz PDM akan memverifikasi kembali hafalan dan menentukan nama-nama peserta didik yang berhak mendapatkan syahadah,” paparnya.

Peserta didik SMA Muhi, lanjut Isnanto, pada wisuda kali ini memiliki hafalan berkisar antara 1-10 juz, dengan Muhammad Fauzan Alhakim sebagai wisudawan terbaik yang telah menuntaskan 30 juz. “Sebelum kegiatan wisuda ini dilaksanakan, seluruh peserta telah lolos seleksi hafalan yang dilakukan oleh pihak sekolah dan Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) PDM Kota Yogyakarta,” tutup Isnanto. (guf)

Penulis : Yusron Ardi Darmawan, M.Pd.