Dikdasmen PNF DIYPeserta didik SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Rabu (22/5/2024) diterjunkan langsung di masyarakat dalam kegiatan sosial yang disebut dengan social worker. Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB dilakukan oleh peserta didik kelas XI ini berhasil menghimpun dana ratusan juta untuk berbagai keperluan sosial. Kegiatan ini dilakukan untuk membekali peserta didik tentang pengetahuan dan keterampilan dalam bermasyarakat. Peserta didik juga diharapkan memiliki kecakapan, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

Kegiatan social worker merupakan ekstrakurikuler/kegiatan pengembangan diri wajib yang harus dilaksanakan oleh peserta didik kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Tahun 2024 ini ada 12 TK dan SD Muhammadiyah di wilayah Tanjungsari, Gunung Kidul yang menjadi tujuan kegiatan ini. Kegiatan ini dipimpin oleh wakil kepala urusan kesiswaan didampingi staf kesiswaan dan para wali kelas XI.

Dana social worker ini diperoleh siswa dari dana anggaran sekolah, iuran wajib siswa, bantuan orang tua, maupun dana sponsor yang diusahakan oleh para siswa itu sendiri. Dana ini dikelola oleh siswa kelas XI dari masing-masing kelas untuk diwujudkan dengan:

  1. Bantuan barang untuk pendidikan: pemberian printer, komputer, alat-alat tulis, buku-buku bacan, alat-alat kebersihan, dan alat-alat olah raga.
  2. Bantuan barang untuk keagamaan: pengadaan Al-Qur’an, Iqro’, dan alat-alat sholat
  3. Bantuan barang untuk kesehatan: abat-obatan, matras, sprei.
  4. Permainan dan perlombaan dengan game kreatif yang dipandu oleh siswa-siswi kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
  5. Pustaka berbagi
  6. Pemberian motivasi dalam bentuk pengajian di TK ABA / SD Muhammadiyah.
  7. Pelestarian lingkungan sekitar TK ABA / SD Muhammadiyah (adiwiyata)

Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Drs. H Herynugroho, M.Pd., menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan program unggulan sekolah.

“Kegiatan ini dilakukan untuk membekali peserta didik tentang pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi dalam bermasyarakat serta melatih sikap empati dan kepedulian sosial. Sekolah fokus untuk meningkatkan empat kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 yang disebut 4C. 4C itu adalah Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama),” terang Herynugroho. (yus/sya)