Majelis Dikdasmen PNF DIY – Mengingat pentingnya mendorong kesadaran terhadap lingkungan dan pengelolaan sampah, sejumlah sekolah Muhammadiyah Yogyakarta berbondong-bondong mengintegrasikan pendidikan pengelolaan sampah sebagai langkah awal dalam membentuk generasi peduli lingkungan. Upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi masalah sampah dengan membentuk kesadaran sejak dini.

Hal itulah yang dilakukan oleh SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta (Muhdasa) yang menerima kunjungan Kepala Sekolah Muhammadiyah yang berada di Sedayu Kabupaten Sleman, yaitu SD Muhammadiyah Ngijon 1, SD Muhammadiyah Ngijon 2, SD Muhammadiyah Kedungbanteng 1, SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2, SD Muhammadiyah Gamplong, SD Muhammadiyah Saren, SD Muhammadiyah Karanganjir, dan SD Muhammadiyah Semingin, pada Rabu, 27 Desember 2023.

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka Studi Tiru Program Gerakan Sedekah Sampah (GSS) di sekolah Muhammadiyah yang memiliki predikat GGS berbasis Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan SMP Muhdasa memiliki kewajiban membina sekolah/madrasah Muhammadiyah yang berada dalam satu wilayah.

Hadir secara langsung Kepala SMP Muhdasa, Esti Priyantini, S.S., M.Pd.BI. dan ditemani Ketua BKS, Agus Mariyanto, S.Pd. Mereka menyambut para kepala sekolah disambut dengan antusias dan menanggapi berbagai pertanyaan dengan senang hati. Dalam kesempatan tersebut, Esti membagikan kisah perjuangan dalam merintis GSS yang dilakukan sejak Agustus 2021. Meskipun GSS masih belum sepenuhnya sempurna dan terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, Ia tetap bersemangat untuk terus memajukan program GSS.

“Dalam kondisi sulit dan terhimpit akibat Covid-19, kami mencoba menggerakkan tenaga kependidikan untuk membantu siswa yang kesulitan membayar biaya. Saat itu juga kami mengumpulkan dan memilah sampah untuk intimasi penjualan sampah yang dijadikan biaya sekolah bagi siswa tidak mampu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Esti menuturkan bahwa hingga saat ini program GSS sudah berjalan dengan sistem yang tertata dan terorganisasi dengan prinsip filantropi lingkungan. “Seiring berjalannya waktu, anak-anak terlibat dan antusias berkontribusi dalam setiap kegiatan GSS. SMP Muhdasa juga telah memilih 24 anak menjadi Satgas sampah untuk menjaga koordinasi pengelolaan sampah agar berjalan lancar dan meraih tujuan zero waste, charity waste,” jelas Esti menutup sesi dialog.

Di akhir acara, para kepala sekolah diajak untuk berkeliling sekolah dan melihat lebih jelas setiap sudut SMP Muhdasa, dan mengabadikan kunjungan studi tiru ini sebagai kerja sama antar sekolah. (dee)