YogyakartaSMA Muhammadiyah 1 (Muhi) Yogyakarta akan menggelar malam pentas seni bertajuk Muhi Apresiasi Cipta Inovasi dari Budaya dan Seni (Mancawarni) pada Sabtu, 26 April 2025. Kegiatan ini akan berlangsung di Teras Malioboro Beskalan, Ngupasan, Kemantren Gondomanan, Kota Yogyakarta, mulai pukul 15.00 hingga 22.00 WIB.

Kepala SMA Muhi Yogyakarta, Herynugroho menyampaikan bahwa kegiatan perdana ini sebagai bentuk konkret apresiasi terhadap seni sekaligus upaya sekolah untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.

“Mancawarni merupakan wadah bagi peserta didik untuk menyalurkan bakat dan minat di bidang seni. Melalui kegiatan ini, SMA Muhi ingin menanamkan semangat cinta budaya kepada generasi muda,” ujar Herynugroho.

Baginya, Mancawarni bukan sekadar ajang hiburan, melainkan juga sarana edukasi dan promosi seni serta budaya Indonesia, khususnya bagi generasi muda dan masyarakat umum. Sebab, pelestarian budaya memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan memperkaya kehidupan bangsa.

“Jika generasi muda mencintai dan menghargai budaya sejak dini, maka mereka akan menjadi agen pelestari yang mampu mencegah kepunahan budaya, sekaligus membuka peluang ekonomi dan pariwisata baru bagi daerah,” tandasnya.

Pameran P5

Selain malam pentas seni, SMA Muhi juga mengadakan pameran hasil karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada hari yang sama, pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Pameran tersebut akan menampilkan produk kuliner tradisional khas Yogyakarta, makanan kreasi nusantara, serta kerajinan tangan hasil karya siswa kelas X dan XI.

Lebih lanjut, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Edo Lestari mengatakan bahwa Mancawarni akan menghadirkan beragam pertunjukan seni dan budaya yang menggambarkan kekayaan tradisi Indonesia. Dari kegiatan ini, pihaknya berharap dapat menarik sekitar 5.000 pengunjung, termasuk pelajar, masyarakat lokal, serta wisatawan yang sedang berkunjung ke Yogyakarta.

“Pengunjung akan disuguhkan berbagai hiburan menarik, mulai dari stan kuliner tradisional, pameran kesenian nusantara, pertunjukan band pelajar, tari, teater, karawitan, hingga pertunjukan musik rockestra yang memadukan elemen musik modern dan tradisional,” jelas Edo, Jumat (18/4).

Dengan mengusung tema “Tamasya Nirwana: Menjelajahi Tiap Inci Dimensi Mimpi”, Mancawarni ingin mengajak masyarakat untuk meresapi kekayaan seni dan budaya sebagai ekspresi dari cipta, rasa, dan karsa manusia.

“Makna dari Mancawarni ini mengajak setiap jiwa untuk menyusuri lorong-lorong ekspresi, menyatu dalam harmoni warna-warni seni. Di sinilah seni bertutur, budaya bersuara, dan mimpi-mimpi diwujudkan dalam bentuk nyata. Harapan kami, dengan kebijaksanaan dan kelembutan hati, budaya Indonesia yang merupakan warisan leluhur dapat terus kita jaga dan lestarikan bersama,” tutup Edo.