Yogyakarta – Guna membangun dan merawat kesejahteraan psikologis dalam proses pembelajaran, maka diperlukan kesadaran sosial yang baik. Topik inilah yang menjadi diskusi bersama ratusan guru sekolah/madrasah Muhammadiyah dalam webinar bertajuk “Bangun dan Rawat Kesejahteraan Psikologis dalam Belajar”.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Non-Formal (Dikdasmen PNF) PWM DIY bersama Komunitas Ruang Gembira Belajar pada Sabtu pagi, 19 Juli 2025.

Acara yang berlangsung daring ini bertujuan untuk membekali para pendidik, khususnya di lingkungan sekolah/madrasah Muhammadiyah, dengan pemahaman dan strategi praktis dalam menciptakan lingkungan belajar yang optimal dan mengembirakan, sekaligus menjaga kesejahteraan psikologis diri dan peserta didik.

Turut hadir dua narsumber yaitu Dr. Aini Mahabbati, S.Pd., M.A., Dosen Departemen Pendidikan Luar Biasa PIP UNY, menyampaikan materi bertajuk “Memahami Pembelajaran Sosial Emosional untuk Mendukung Kesejahteraan Psikologis Warga Sekolah”.

Sementara narsumber kedua adalah Wilda Kumala Sari, S.Psi., M.Psi., selaku Founder Ruang Gembira Belajar, memaparkan materi tentang “Praktik Terkait Pembelajaran Sosial Emosional dalam Meningkatkan Prestasi Akademik dan Kompetensi Murid”.

Dalam sambutannya, Ketua Majelis Dikdasmen PNF PWM DIY, Achmad Muhamad, M.Ag. menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan atas terselenggaranya kolaborasi ini, yang dianggap sangat relevan dengan konteks pembelajaran saat ini dan kebijakan pemerintah.

“Belajar dalam pandangan Muhammadiyah adalah sebuah perjalanan seumur hidup. Guru memiliki peran ganda, tidak hanya mengajar tetapi juga membersamai murid dalam proses belajar mereka. Sayangnya, tantangan seperti tugas administrasi, ekspektasi tinggi dari pimpinan, orang tua, serta siswa, hingga tekanan sosial sering kali menguras energi dan memengaruhi kesejahteraan psikologis guru,” paparnya.

sambutan Achmad Muhamad, Ketua Majelis Dikdasmen PNF PWM DIY dalam webinar kesejahteraan psikologis

Achmad menegaskan bahwa kesejahteraan psikologi dalam belajar dan mengajar bukanlah sekadar kemewahan, melainkan kebutuhan fundamental. Hal itu mencakup aspek mental, emosional, dan sosial untuk menciptakan ruang belajar yang optimal dan menggembirakan.

Selaras dengan itu, ia mengingatkan relevansi dengan ajaran Nabi Muhammad Saw. tentang pentingnya bersyukur dan kesadaran diri sebagai hamba Allah (dzikir) serta khalifatullah fil ardh, yang bertugas membangun kesejahteraan di muka bumi.

Melalui webinar ini, Achmad berharap tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga inspirasi dan motivasi bagi para guru untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan mental dan emosional diri sendiri maupun murid.

“Semoga kegiatan kita ini memberikan manfaat, tidak hanya untuk diri kita, tapi juga untuk kemajuan pendidikan Muhammadiyah di mana kita diamanahi untuk menjadi para pendidik,” harap Achmad.

Lebih lanjut, Wilda menjelaskan, webinar yang diselenggarakan oleh Ruang Gembira Belajar adalah satu satu program yang dilakukan bersama mitra kolaborasi yang memiliki visi sama yakni meingkatkan kesejahteraan psikologis dan menerapkan pembelajaran sosial emosional di sekolah.

Pihaknya mengungkapkan bahwa program ini tidak berhenti di webinar, tapi juga ada program lanjutan yaitu Temu Guru Gembira. “Program ini ditujukan sebagai healing circle dan forum sharing antar guru yang kerap menghadapi masalah dalam mengajar, ataupun sedang berikhtiar dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional di sekolah,” tutur Wilda.

“Semoga kehadiran komunitas ini dapat mendukung terwujudkan lingkungan pendidikan yang lebih positif bagi bagi para pendidik, terutama di lingkup pendidikan Provinsi DIY.” harapnya. (guf)