Yogyakarta – Memasuki tahun ajaran baru 2025/2026, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi) menerima 432 siswa baru dari total 1.164 pendaftar. Seluruh siswa baru mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Forum Ta’aruf Siswa (FORTASI) yang diselenggarakan pada 14–17 Juli 2025.

Dalam momentum tersebut, SMA Muhi memberikan beasiswa pendidikan kepada 13 siswa baru kelas X. Total nilai beasiswa yang disalurkan mencapai Rp195 juta. Beasiswa ini merupakan bentuk apresiasi atas prestasi luar biasa yang telah diraih para siswa, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik, mulai dari tingkat kota hingga internasional.

13 siswa baru sma muhi menerima beasiswa

Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Drs. H. Hery Nugroho, M.Pd., menjelaskan bahwa jenis dan nominal beasiswa yang diberikan bervariasi, disesuaikan dengan capaian prestasi masing-masing siswa.

“Pemberian beasiswa ini adalah bentuk penghargaan dan dorongan kepada siswa untuk terus mengembangkan potensinya. Kami percaya bahwa pendidikan harus mendukung dan memfasilitasi tumbuhnya prestasi, bukan menjadi penghalang karena faktor ekonomi,” tegas

Hery mengungkapkan bahwa dalam satu tahun terakhir, siswa SMA Muhi berhasil menorehkan 763 prestasi dari berbagai ajang kompetisi di tingkat kota, provinsi, nasional, hingga internasional.

Lebih lanjut, Wakil Kepala Urusan Kesiswaan, Edo Lestari, S.Pd., M.Psi., menyampaikan semangat menyambut tahun ajaran baru melalui kegiatan MPLS dan FORTASI. “Selamat belajar, semangatlah menuntut ilmu, dan teruslah berprestasi di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta tercinta. Dalam semangat ini, kami menyelenggarakan MPLS dan FORTASI sebagai ajang pengenalan dan penguatan karakter siswa baru kelas X,” ujarnya.

Menurut Edo, MPLS dan FORTASI merupakan kegiatan tahunan yang berperan penting sebagai dasar pengenalan budaya sekolah dan proses awal pengkaderan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Tahun ini, kegiatan digelar secara tatap muka di Grha As-Sakinah dan lapangan sekolah. Acara dibuka langsung oleh Kepala Sekolah dan dilanjutkan dengan pemaparan program dari para wakil kepala sekolah, bimbingan konseling, perpustakaan, penyuluhan anti narkoba, penyuluhan kesehatan, serta pengenalan program IPM oleh kakak kelas.

Puncak kegiatan MPLS dan FORTASI diisi dengan sesi motivasi kepemimpinan bersama Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang digelar di Grha As-Sakinah pada Rabu (16/7). Dalam paparannya, Hasto menekankan pentingnya membentuk karakter kepemimpinan dan peningkatan soft skill bagi generasi muda, khususnya pelajar SMA dan mahasiswa.

“Indonesia sedang memasuki masa krusial yang kami sebut sebagai golden time, yakni 10 tahun menuju 2035. Masa depan bangsa sangat bergantung pada kualitas generasi mudanya. Mereka yang hari ini duduk di bangku SMA atau kuliah akan menjadi pemimpin masa depan. Maka mereka harus siap, paham pentingnya kepemimpinan, dan menjauhi mentalitas instan atau ‘mental disolder’,” tegas Hasto. (guf)

Sumber Berita: Yusron Ardi Darmawan, M.Pd.