Pentasyarufan bulanan yang mengundang seluruh kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah se D.I. Yogyakarta jenjang SMA/SMK/MA kembali dilaksanakan oleh PWM D.I. Yogyakarta pada 28 April 2018. Acara yang berlangsung di aula gedung PWM D.I. Yogyakarta ini turut hadir sekretaris Majelis Dikdasmen PWM D.I. Yogyakarta yaitu Farid Setiawan M.Pd.I dan Bendahara Majelis Dikdasmen PWM D.I. Yogyakarta yaitu Drs. Sarjono, M.Si.
Drs. Sarjono, M.Si mengingatkan sekolah/madrasah agar pengumuman kelulusan UAS harus benar-benar melihat kondisi yang ada, jangan sampai acara pengumuman kelulusan UAS bisa menimbulkan kegaduhan, hal ini tentu kan merusak citra sekolah/madrasah Muhammadiyah jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“hubungan dengan orang tua siswa mari kita perbaiki, memastikan siswa/i agar selalu aman, keselamatan siswa/i harus tetap dijaga” ucap Drs. Sarjono
Menurut Drs. Sarjono, M.Si timbulnya oknum-oknum kelompok pelaku kekerasan remaja yang menyasar kalangan pelajar harus mendapkan perhatian tersendiri, oleh karena itu orang tua wali murid sangat mengharapkan peran sekolah/madrasah dalam menanggulanig fenomena tersebut
Selanjutnya terkait PPDB, Drs. Sarjono, M.SI berharap sekolah/madrasah Muhammadiyah agar lebih selektif dalam menerima calon peserta didik baru, sekolah/madrasah Muhammadiyah diharapkan lebih mengenal potensi dan latar belakang calon siswanya, pengurus sekolah/madrasah Muhammadiyah diminta agar bisa lebih tegas memutuskan menolak siswa yang mungkin secara potensi bisa menimbulkan pengaruh yang negative kepada siswa/i lainnya. Dr. Sarjono bahkan menyarankan jika memang proses seleksi penerimaan peserta didik baru memerlukan tes fisik maka itu lebih baik selain tes akademik, hal ini juga berlaku ketika sekolah/madrasah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta menerima siswa/i pindahan dari sekolah/madrasah lain.
Selain masalah kriteria peserta didik baru, Dr. Sarjono menekankan agar para kepala sekolah/madrasah tidak lupa memperindah kondisi bangunan fisik sekolah/madrasah, menurutnya masih banyak sekolah/madrasah Muhammadiyah di D.I. Yogyakarta yang masih terlihat kurang terawat bangunannya, oleh karena itu dirinya berharap dalam menghadapai PPDB ini para kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta punya perhatian khusus dalam hal perawatan bangunan sekolah/madrasah tersebut.
Lebih jauh lagi Drs. Sarjono, M.Si menyarankan dalam rangka pembangunan fisik bangunan sekolah baiknya antar sekolah/madrasah Muhammadiyah bisa saling bekerja sama, potensi yang ada pada sekolah/madrasah Muhammadiyah harus mampu dioptimalkan ke sesama sekolah/madrasah Muhammadiyah juga, contoh misal terkait konsultan pembangunan gedung atau perancangan gedung baru, Dr. Sarjono, M.Si mengatakan ada banyak guru-guru di SMK Muhammadiyah D.I. Yogyakarta yang mampu menjadi konsultan dalam hal pembangunan tersebut, kedepannya para guru yang mempunya kemampuan seperti ini agar bisa lebih diberdayakan, hal ini juga berlaku untuk saling menggunakan produk atau karya hasil sekolah/madrasah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta lainnya.
Di akhir sambutannya Dr. Sarjono, M.Si berpesan pentingnya membuat system manajemen sekolah/madrasah yang berkesinambunagan agar segala program atau pembangunan yang berjalan di sekolah/madrasah bisa berjalan berkesinambungan.
Sementara itu Farid Setiawan M.Pd.I dalam penjelasaannya mengatakan para siswa/i saat ini lebih banyak mendapatkan informasi diluar kelas dibandingkan informasi yang diapatkan didalam kelas, hal ini karena kemajuan teknologi yang mendorong siapapun untuk mengkases informasi tersebut, oleh karena itu para siswa dan guru harus berlomba dalam mencari informasi, dalam hal ini para guru tidak boleh tertinggal dari para siswa/i dalam pengetahuan informasi
Farid Setiawan M.Pd.I juga mengatakan bahwa “pentinganya membangun system yang terintegrasi, system yang terpisah pisah namun tetap terintegrasi satu sama lain” ucap Farid Setiawan M.Pd.I, menurutnya kemajuan era teknologi saat ini harus bisa dimanfaatkan oleh sekolah/madrasah Muhammadiyah guna membangun system yang terintegrasi.