Majelis Dikdasmen PNF DIY: Rabu, Januari 2024, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) D. I. Yogyakarta resmi melantik kepala bidang, bendahara, dan kepala tata usaha (KTU) SMA/SMK Muhammadiyah DIY masa jabatan 2024–2028.
Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Majelis Dikdasmen PNF dilanjutkan pernyataan janji oleh Waka Bidang, Bendahara, dan KTU, pembacaan berita acara pelantikan, penandatanganan berkas pelantikan, serta diakhiri dengan amanah Ketua Majelis Dikdasmen PNF DIY, Achmad Muhamad, M.Ag.
Berikut daftar nama Waka Bidang, Bendahara, dan KTU dari SMK Muhammadiyah Mlati, SMK Muhammadiyah Wates, dan SMA Muhammadiyah Wates.
SMK Muhammadiyah Mlati, Sleman
- Yulia Fermadani, S.Pd., (Waka Bidang Kurikulum)
- Wasana, S.T., (Waka Bidang Sarana Prasarana)
- Devy Fika Astuti, S.Pd., (Waka Bidang Humas)
- Linda Listiani, A.Md., (Bendahara)
- Rochmad Hadi Purnama (Kepala Tata Usaha)
SMK Muhammadiyah Wates, Kulon Progo
- Ika Amirin, S.Pd.Si., M.Pd., (Waka Bidang Kurikulum)
- Adil Wicaksono, S.Pd., (Waka Bidang Kesiswaan)
- Wahyudi, S.Pd., (Waka Bidang ISMUBA)
- Adi Kurniawan, S.Pd., (Waka Bidang Sarana Prasarana)
- Parwati, S.Pd., (Waka Bidang Humas)
- Supandi, S.Pd., ( Bendahara)
- Dita Zulfian (Kepala Tata Usaha)
SMA Muhammadiyah Wates, Kulon Progo
- Alip Prasetyo, S.Pd., (Waka Bidang Kurikulum)
- Titin Ani Marwati, S.Pd., (Waka Bidang Kesiswaan)
- Puji Lestari, S.Ag., (Waka Bidang ISMUBA)
- Ratna Putri Wiwing (Bendahara)
- Sri Wiwing Sutrisnawati (Kepala Tata Usaha)
Dalam arahannya, Achmad menekankan pentingnya keterlibatan dan sinergi dari semua pihak yang terlibat dalam kepemimpinan sekolah dalam mewujudkan kesehatan sekolah Muhammadiyah. Hal itu tidak hanya bergantung pada peran kepala sekolah, tetapi juga melibatkan seluruh tim, seperti wakil kepala bidang, bendahara, dan kepala tata usaha. Mereka diharapkan bisa bekerja bersama dalam semangat kepemimpinan kolektif kolegial.
“Sehat ini di mulai dari kepemimpinan sekolah. Di mana, kepemimpinan sekolah tidak hanya peran dari kepala sekolah, tetapi juga melibatkan wakil kepala bidang, bendahara serta kepala tata usaha yang menjadi sebuah tim, sebagaimana kita menganut kepemimpinan kolektif kolegial,” jelasnya.
Salah satu poin penting kesehatan dalam sebuah tim itu adalah pola komunikasi. Hubungan harmonis baik antar kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, karyawan, serta siswa. Achmad menekankan perlunya musyawarah dalam pengambilan keputusan, dengan mempertimbangkan pentingnya diskusi bersama dalam hal-hal yang krusial. Meski begitu, tetap ada saatnya kepala sekolah memiliki peran utama dalam pengambilan keputusan.
Terakhir, Achmad kembali mengingatkan pentingnya membangun budaya sekolah yang berlandaskan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyah (AIK). Ia menjelaskan bahwa ISMUBA bukan sekadar mata pelajaran, melainkan menjadi ruh dalam membangun hubungan yang harmonis antara semua komponen sekolah, mulai dari pimpinan dengan waka, guru, dan juga siswa. Budaya sekolah itu tidak hanya menjadi formalitas, namun menjadi fondasi yang melekat dalam kehidupan sehari-hari.
Sebab itu, Ketua Dikdasmen PNF DIY berharap adanya kolaborasi dan sinergi dari semua pimpinan sekolah untuk ikhtiar bersama dalam membangun dan menjaga kesehatan sekolah. Menurutnya, hal itu menjadi kunci dalam mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan sekolah Muhammadiyah, yang salah satunya tercermin dalam peningkatan prestasi siswa.
“Tumbuh dan berkembang menjadi indikator kesehatan sekolah. Sehingga kami berharap pimpinan sekolah, terutama waka bidang, bendahara, dan kepala tata usaha yang baru dilantik dapat saling kolaborasi dan sinergi dan menjadikan sekolah Muhammadiyah tumbuh dan berkembang.” tutup Achmad.