Dikdasmen PNF DIY – Sebanyak 21 peserta didik kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi) mengikuti acara Wisuda Akbar Tahfidzul Qur’an pada Sabtu (24/02/2024). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta.

Wisuda kali ini dilaksanakan di Gelanggang Olahraga Among Rogo Yogyakarta dan diikuti sebanyak 456 peserta didik kelas VI SD, IX SMP, dan XII SMA Muhammadiyah di lingkungan Kota Yogyakarta. Kegiatan ini mengusung tema “Membumikan Al Qur’an untuk Membangun Generasi Qur’ani sebagai Ikhtiar Menyelamatkan Semesta”.

Hadir dalam kegiatan ini Ketua PWM DIY, Dr. H. Muh. Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A., Ketua PDM Kota Yogyakarta, H. Aris Madani, S.Pd.I., dan beberapa tamu undangan lainnya. Sambutan wisuda disampaikan oleh H. Aris Madani, S.Pd.I., selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta.

Disebutkan, tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah menghasilkan alumni hafidz dan hafidzah dari pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah Kota Yogyakarta. “Memberikan sertifikat atau syahadah tahfidz kepada siswa kelas akhir yang dapat digunakannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya,” papar Aris Madani.

H. Aris Madani, S.Pd.I., menjelaskan bahwa wisuda tahfidz akbar ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gerakan pendidikan Al-Qur’an di sekolah/madrasah Muhammadiyah. Sebab dalam ajaran Islam, tahfidz adalah salah satu pondasi untuk menguasai kompetensi Al-Islam, yaitu qiroah tartil, tahsin, tahfidz, dan tafhim. 

“Kami atas nama PDM Kota Yogyakarta mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh hadirin yang telah berkenan hadir pada wisuda tahfidz hari ini. Kehadiran pimpinan benar-benar membanggakan kami dan tentu menjadi penyemangat para siswa untuk meningkatkan dan menjaga hafalan mereka,”  imbuh Aris Madani.

Aris mengatakan wisuda Tahfidzul Qur’an ini ke depan akan dimodifikasi agar lebih menarik dan tentunya dapat mendorong para peserta didik untuk belajar memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan nyata. “Ke depan kami akan mengupayakan sedemikian rupa agar anak-anak kita bersemangat dalam melakukan Tahfidzul Qur’an,” ungkapnya.

Modifikasi itu dikemas dengan menggunakan paradigma Tafhimul Qur’an. Yakni memahami Al-Qur’an secara komprehensif. Bukan hanya sekadar membaca dan berhenti pada aspek hafalan semata, namun akan difokuskan agar peserta didik bisa mafhum terkait dengan isi dan kandungan Al-Qur’an.

Menurut Isnanto Widi Putranto, M.Pd.I., selaku Wakil Kepala Bidang ISMUBA SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Peserta didik SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang terpilih untuk diwisuda telah melewati 3 proses kualifikasi dan standarisasi, yakni:

1. Sekolah menunjuk tim untuk melakukan sosialisasi, menyeleksi, dan memverifikasi peserta didik yang hafidz;

2. Tim melakukan verifikasi kebenaran dan kualitas hafalan peserta didik untuk kemudian ditentukan dan diajukan namanya ke tim tahfidz PDM;

3. Tim tahfidz PDM akan memverifikasi hafalan dan kemudian menentukan nama-nama peserta didik yang berhak mendapatkan syahadah/sertifikat.

Peserta didik SMA Muhi yang mengikuti wisuda ini telah memiliki hafalan terbanyak antara 1-10 juz. Aisyah Hilmi Maulana menjadi hafizah terbaik dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dengan total hafalan 10 juz. “Sebelum kegiatan wisuda ini dilaksanakan, seluruh peserta telah lolos seleksi hafalan yang dilakukan oleh pihak sekolah dan Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) PDM Kota Yogyakarta,” papar Isnanto. (yus/sya)